Lampu halida logam

Lampu halida logam adalah anggota dari lampu lucutan gas intensitas tinggi (HID). Lampu ini memberikan intensitas cahaya tinggi dengan ukuran bola lampu yang relatif kecil, membuatnya menjadi sumber cahaya yang kompak dan hemat ruang. Seperti lampu HID lainnya, lampu halida beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi, dan memerlukan instalasi khusus untuk keamanan. Lampu ini adalah sumber cahaya yang berpusat pada satu titik dan menyebar kesemua arah, jadi cermin pemantul diperlukan untuk mengumpulkan cahaya yang dihasilkan.

Operasi

Seperti lampu lucutan gas lainnya, lampu halida logam memproduksi cahaya dengan melewatkan busur listrik melalui campuran gas. Pada lampu halida logam, tabung busur memuat campuran argon, raksa dan halida logam dalam tekanan tinggi. Campuran halida akan menentukan karakteristik cahaya yang dihasilkan, mengubah suhu warna dan intensitas. Gas argon dalam lampu dapat diionisasi dengan mudah, dan mempermudah penyambaran busur listrik saat lampu dinyalakan. Bahang yang ditimbulkan busur kemudian menguapkan raksa dan halida logam, yang mana memproduksi cahaya setelah suhu dan tekanan meningkat. Kondisi operasi dalam tabung busur biasanya adalah 480-620 kPa dan 1090 °C.

Seperti lampu lucutan gas lainnya, lampu halida logam memerlukan pengimbang elektronik untuk memberikan tegangan mula dan tegangan kerja yang benar serta mengatur aliran arus dalam lampu.

Sekitar 24% energi yang digunakan lampu halida logam diubah menjadi cahaya (65-115 lm/W[1]), membuatnya lebih efisien dari lampu pendar.

Komponen

Lampu halida logam terdiri dari komponen berikut.

  • Bonggol logam yang memungkinkan koneksi listrik.
  • Sampul luar dari gelas untuk melindungi tabung busur dan berfungsi sebagai tapis ultraviolet.
  • Tabung busur kuarsa leburan dengan elektrode wolfram. Inilah letak dimana cahaya sebenarnya dibangkitkan.

Disamping uap raksa, lampu ini juga mengandung iodida atau kadang-kadang bromida dari berbagai logam dan gas mulia. Komposisi logam ini digunakan untuk menentukan warna cahaya.

Sebagai ganti tabung busur kuarsa yang digunakan pada lampu uap raksa, banyak lampu halida logam menggunakan tabung busur alumina seperti pada lampu uap natrium.

Beberapa bola lampu mempunyai lapisan fosfor pada bagian dalam untuk memperbaiki spektrum warna dan untuk menyebarkan berkas cahaya.

Referensi

  • Waymouth, John (1971). Electric Discharge Lamps. Cambridge, MA: The M.I.T. Press. ISBN 0-262-23048-8. 
  1. ^ "Metal halide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-17. Diakses tanggal 2009-05-14. 
  • Museum of Electric Lamp Technology
  • Quartz Metal Halide Lamps Diarsipkan 2011-10-10 di Wayback Machine.
  • White Paper on Projector Lamps[pranala nonaktif permanen]
  • Ultraviolet Radiation Burns from High Intensity Metal Halide and Mercury Vapor Lighting Remain a Public Health Concern
  • Teachers battle dangerous lighting conditions Diarsipkan 2008-10-07 di Wayback Machine.
  • Photokeratitis and UV-Radiation Burns Associated With Damaged Metal Halide Lamps
  • l
  • b
  • s
Konsep
Metode penyalaan
Pijaran
Luminesensi
  • Cathodoluminescent
    • Terstimulasi elektron
  • Chemiluminescent
  • Elektrokimialuminesensi
  • Elektroluminesen
    • polimer yang diinduksi lapangan
  • Fluoresen
  • Photoluminescent
    • lampu laser
  • Radioluminesensi
  • Kondisi padat
Pembakaran
Busur listrik
  • Busur karbon
  • Lampu Klieg
  • lilin Yablochkov
gas
High-intensity
discharge (HID)
  • uap raksa
  • Halida logam
    • keramik
    • Iodida busur sedang hydrargyrum (HMI)
    • Hydrargyrum quartz iodide (HQI)
  • Uap natrium
Stasioner
Portabel
Otomotif
  • Display
  • Dekoratif
  • Teater
  • Sinematik
  • Lampu Sorot
  • Footlight
  • Gobo
  • Scoop
  • Lampu sorot
    • reflektor ellipsoidal
  • Instrumen pencahayaan panggung
  • Industrial
  • Scientific
  • Pembasmi Kuman
  • Tumbuhkan cahaya
  • Lampu inframerah
  • Stroboskop
  • Tanning
Topik terkait